
Selasa, 27 Januari 2015
Sejarah panjang wacana korelasi baik antara Indonesia dan Palestina sanggup dikatakan sudah terjalin cukup lama. Hubungan itu sudah terjalin ketika Indonesia masih berusaha untuk memproklamasikan kemerdekaannya, dimana pada tahun 1944 terdapat salah satu tokoh penting dari Palestina yang merupakan ulama besar bernama Muhammad Amin Al Husaini menyatakan wacana dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia. Pernyataan Husaini tersebut disampaikan melalui siaran radio berlin dengan memakai bahasa Arab.
Adanya info pernyataan ini kemudian menyebar dan pada hasilnya sesudah Indonesia benar-benar telah merdeka menciptakan beberapa negara lain pun ikut menyatakan legalisasi wacana kemerdekaan Indonesia, salah satunya yaitu negara Mesir yang secara resmi menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan negara indonesia pada tanggal 22 Maret 1946.
Meskipun sudah mempunyai korelasi sebelumnya, namun kalau melihat dari korelasi diplomasi secara resmi diantara kedua negara yaitu Indonesia dan Palestina, maka sanggup dilihat bahwa korelasi diplomasi itu bergotong-royong gres terjadi yakni pada tanggal 19 Oktober 1989 dimana ketika itu bertepatan dengan pembukaan Kedutaan Besar Negara Palestina di Jakarta.
Selain dari hasil yang telah disebutkan diatas, pada pertemuan konferensi yang pertama tersebut juga menunjuk tuan rumah untuk pertemuan selanjutnya. Terpilih Indonesia sebagai tuan rumah CEAPAD kedua yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 1 Maret 2014. Penyelenggaraan CEAPAD kedua yang diselenggarakan di Indonesia tentu merupakan bab dari komitmen dan dukungan masyarakat Indonesia dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Adanya info pernyataan ini kemudian menyebar dan pada hasilnya sesudah Indonesia benar-benar telah merdeka menciptakan beberapa negara lain pun ikut menyatakan legalisasi wacana kemerdekaan Indonesia, salah satunya yaitu negara Mesir yang secara resmi menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan negara indonesia pada tanggal 22 Maret 1946.
Meskipun sudah mempunyai korelasi sebelumnya, namun kalau melihat dari korelasi diplomasi secara resmi diantara kedua negara yaitu Indonesia dan Palestina, maka sanggup dilihat bahwa korelasi diplomasi itu bergotong-royong gres terjadi yakni pada tanggal 19 Oktober 1989 dimana ketika itu bertepatan dengan pembukaan Kedutaan Besar Negara Palestina di Jakarta.
![]() |
Menlu Marty Natalegawa pada CEAPAD II di Jakarta, Sumber: Tabloid Diplomasi |
Saat ini ketika Palestina masih berjuang dalam mendapat legalisasi kedaulatan secara penuh di lembaga internasional, Indonesia masih tetap setia dan selalu mendukung dalam upayanya itu
Sebagai langkah konkret dari tindak lanjut dukungan Indonesia terhadap Palestina salah satunya yaitu dengan hadirnya Indonesia dalam lembaga penyelenggaraan salah satu konferensi yang berjulukan CEAPAD.
Apa itu CEAPAD?
CEAPAD yaitu kepanjangan dari Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development. Konferensi ini intinya yaitu lembaga pertemuan setingkat menteri yang diikuti oleh negara-negara di daerah Asia timur yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, dan Jepang.
Sebagai langkah konkret dari tindak lanjut dukungan Indonesia terhadap Palestina salah satunya yaitu dengan hadirnya Indonesia dalam lembaga penyelenggaraan salah satu konferensi yang berjulukan CEAPAD.
Apa itu CEAPAD?
CEAPAD yaitu kepanjangan dari Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development. Konferensi ini intinya yaitu lembaga pertemuan setingkat menteri yang diikuti oleh negara-negara di daerah Asia timur yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, dan Jepang.
Konferensi ini bermula dari inisiasi negara Jepang yang melihat bahwa banyaknya negara-negara di Asia khususnya di daerah Asia Timur yang mempunyai perhatian sangat besar terhadap pembangunan di Palestina.
Atas dasar itulah kemudian Jepang mengajak negara-negara tersebut untuk ikut serta berpartisipasi dalam membangun negara Palestina. Maka munculah konferensi atau pertemuan yang dinamakan dengan CEAPAD, dimana pertemuan yang pertama dilaksanakan di Tokyo Jepang pada 14 Februari 2013.
Hasil dari pertemuan pertama tersebut memunculkan janji awal wacana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh negara-negara penerima CEAPAD dalam mengkoordinasikan setiap bantuan-bantuan untuk pembangunan Palestina. Bantuan tersebut diberikan oleh negara-negara penerima konferensi yang diubahsuaikan dengan kapasitas masing-masing negara dengan mempertimbangkan proteksi yang efektif bagi Palestina yang bertujuan untuk memobilisasi pengetahuan dan sumber daya mereka sendiri semoga menjadi lebih baik. Dalam upaya membangun Palestina tersebut pada pertemuan CEAPAD pertama didapatkan dana tidak kurang sekitar 210 juta dollar Amerika.
Atas dasar itulah kemudian Jepang mengajak negara-negara tersebut untuk ikut serta berpartisipasi dalam membangun negara Palestina. Maka munculah konferensi atau pertemuan yang dinamakan dengan CEAPAD, dimana pertemuan yang pertama dilaksanakan di Tokyo Jepang pada 14 Februari 2013.
Baca Juga : The Black Death Wabah Penyakit Abad Pertengahan Eropa
Hasil dari pertemuan pertama tersebut memunculkan janji awal wacana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh negara-negara penerima CEAPAD dalam mengkoordinasikan setiap bantuan-bantuan untuk pembangunan Palestina. Bantuan tersebut diberikan oleh negara-negara penerima konferensi yang diubahsuaikan dengan kapasitas masing-masing negara dengan mempertimbangkan proteksi yang efektif bagi Palestina yang bertujuan untuk memobilisasi pengetahuan dan sumber daya mereka sendiri semoga menjadi lebih baik. Dalam upaya membangun Palestina tersebut pada pertemuan CEAPAD pertama didapatkan dana tidak kurang sekitar 210 juta dollar Amerika.
Selain dari hasil yang telah disebutkan diatas, pada pertemuan konferensi yang pertama tersebut juga menunjuk tuan rumah untuk pertemuan selanjutnya. Terpilih Indonesia sebagai tuan rumah CEAPAD kedua yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 1 Maret 2014. Penyelenggaraan CEAPAD kedua yang diselenggarakan di Indonesia tentu merupakan bab dari komitmen dan dukungan masyarakat Indonesia dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
CEAPAD kedua dihadiri oleh setidaknya 31 seruan yang terdiri dari 13 negara penerima (10 Negara ASEAN, ditambah Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan), 5 organisasi internasional dan 13 negara observer ibarat Amerika, Australia, India, Uni Eropa serta beberapa negara dari Timur Tengah. Total delegasi yang hadir sekitar 176 orang termasuk presiden Indonesia pada ketika itu Susilo Bambang Yudhoyono.
![]() |
Perdana Menteri Palestina (Kiri) dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sedang berjabat tangan, Sumber: Tabloid Diplomasi |
Adapun Beberapa poin hasil pertemuan dari CEAPAD Kedua :
1. Melakukan penyelenggaraan rapat koordinasi Bantuan dan pertemuan promosi di sektor swasta.
2. Berbagi pengalaman dan pengetahuan ekonomi di daerah Asia Timur sebagai negara penyelenggara.
3. Membantu pengembangan kelembagaan dan sosial dalam upaya membangun Palestina yang sesuai dengan prioritas nasional.
4. Membantu kebutuhan Palestina di bidang lain, ibarat contohnya pembangunan institusi, pengembangan masyarakat dan proteksi keuangan.
5. Program pengembangan SDM yang sesuai dengan kapasitas negara-negara penyelenggara Konferensi.
6. Mendorong dan mempromosikan sektor swasta di Palestina.
Baca Juga : Istilah Pretorian dalam Dunia Politik
Pertemuan CEAPAD yang Ketiga diadakan di Bangkok Thailand pada tanggal 27 Juni 2018. Pada pertemuan ketiga ini para negara penerima meninjau proteksi dari masing-masing negara dan menyatakan atau menegaskan juga wacana proteksi yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Para negara penerima juga menegaskan wacana pentingnya kehadiran UNRWA yaitu komisi PBB dalam mengurusi problem penngungsi untuk sanggup menyatakan dukungan terhadap mereka.
Manfaat CEAPAD bagi Negara Peserta Konferensi
Pada dasarnya CEAPAD merupakan sebuah kerangka kerja dalam upaya mendorong negara-negara di Asia khususnya negara-negara yang berada di daerah Asia Timur untuk menunjukkan kontribusi aktif dan konkret bagi perdamaian di Timur Tengah khususnya di Palestina.
Namun selain sebagai alat untuk memperjuangkan kehadiran Palestina di Kancah Internasional tersebut, CEAPAD bagi para negara penyelenggara konferensi tentu mempunyai fungsi dan manfaat lain. Salah satu yang sanggup dirasakan keuntungannya yaitu sebagai alat yang efektif dalam membantu negara-negara di Asia Timur untuk saling memperkuat dan memperluas korelasi kerjasama di antara mereka.
Ini terlihat di sela-sela ketika melaksanakan pertemuan CEAPAD, sejumlah pertemuan bilateral telah diadakan di antara negara-negara penyelenggara dan bahkan menyertakan organisasi internasional ibarat UNESCO dan Islamic Development Bank (IDB).
Namun demikian, janji bilateral antar negara itu tentunya tetap didasarkan pada kerjasama yang mempunyai manfaat berkelanjutan dalam mendukung pembangunan di Palestina termasuk para pengungsi Palestina dan tentunya juga harus sesuai dengan prinsip kerja dari CEAPAD itu sendiri.
Manfaat CEAPAD bagi Negara Peserta Konferensi
Pada dasarnya CEAPAD merupakan sebuah kerangka kerja dalam upaya mendorong negara-negara di Asia khususnya negara-negara yang berada di daerah Asia Timur untuk menunjukkan kontribusi aktif dan konkret bagi perdamaian di Timur Tengah khususnya di Palestina.
Namun selain sebagai alat untuk memperjuangkan kehadiran Palestina di Kancah Internasional tersebut, CEAPAD bagi para negara penyelenggara konferensi tentu mempunyai fungsi dan manfaat lain. Salah satu yang sanggup dirasakan keuntungannya yaitu sebagai alat yang efektif dalam membantu negara-negara di Asia Timur untuk saling memperkuat dan memperluas korelasi kerjasama di antara mereka.
Ini terlihat di sela-sela ketika melaksanakan pertemuan CEAPAD, sejumlah pertemuan bilateral telah diadakan di antara negara-negara penyelenggara dan bahkan menyertakan organisasi internasional ibarat UNESCO dan Islamic Development Bank (IDB).
Namun demikian, janji bilateral antar negara itu tentunya tetap didasarkan pada kerjasama yang mempunyai manfaat berkelanjutan dalam mendukung pembangunan di Palestina termasuk para pengungsi Palestina dan tentunya juga harus sesuai dengan prinsip kerja dari CEAPAD itu sendiri.
Sumber https://bapigif.blogspot.com/
Share This :
comment 0 Comment
more_vert