MASIGNCLEAN101

Galendo Masakan Khas Kabupaten Ciamis

Galendo Masakan Khas Kabupaten Ciamis
Selasa, 03 Januari 2012

Salah satu industri yang menjadi komoditas ekspor di Kabupaten Ciamis ialah industri pengolahan kelapa yaitu berupa santan. Pohon Kelapa dalam hal ini sebagai materi baku dari pengolahan santan sangat banyak sekali mempunyai manfaat, mulai dari daun, batang, buah, bahkan akarnya pun juga sanggup dimanfaatkan. Dari buahnya sanggup dijadikan aneka masakan olahan menyerupai es degan, kelapa bakar, dll.

Sedikit menyinggung ke masa lalu, dulunya di Kabupaten Ciamis merupakan wilayah dengan penghasilan kelapa yang sangat besar dan melimpah. Ketika masa pemerintahan Kanjeng Prebu, perkebunan kelapa di Kabupaten Ciamis (ketika itu masih berjulukan Kabupaten Galuh) sangat maju pesat dan sampai dimasa kini pun kelapa masih menjadi komoditas yang sangat menguntungkan bagi masyarakat Kabupaten Ciamis.

Luas areal penanaman kelapa yang ditanami oleh penduduk masyarakat Ciamis pada periode 1977 – 2003 relatif tidak berubah yakni luasnya sekitar 70.000 Hektare. Dengan areal yang relatif tetap tersebut, namun produksi kelapa pada periode tahun 2000-an mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari 40.488,79 ton pada tahun 2000 kemudian mengalami peningkatan menjadi 70.914 ton pada tahun 2003, dengan presentase peningkatan sebesar 75 %. Peningkatan produksi itu disebabkan oleh penanganan dan perawatan yang baik terhadap pohon kelapa di Kabupaten Ciamis.

Baca Juga : Asal Usul Nama Kabupaten Ciamis

Dengan produksi yang tinggi itu, dibutuhkan hasil olahan dari tanaman kelapa sanggup ditingkatkan, yang pada balasannya juga sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis.




Galendo Kuliner Khas Masyarakat Tatar Galuh Ciamis

Selain dijadikan sebagai olahan yang telah disebutkan diatas, buah kelapa juga sanggup dibentuk menjadi olahan minyak kelapa yang mempunyai aroma khas, warga masyarakat Ciamis biasa menyebutnya dengan nama keletik. Dari sisa pembuatan minyak keletik tersebut, ternyata masih sanggup dibentuk olahan masakan yang cukup unik baik dari rasa maupun aromanya. Makanan tersebut dikenal oleh masyarakat Ciamis dengan sebutan galendo.

Galendo merupakan salah satu jenis masakan yang khas dan orisinil yang berasal dari Kabupaten Ciamis. Sejarah Galendo bermula pada kurun ke-18  saat Prabu Kusumadiningrat menciptakan ilham dan gagasan untuk menanam pohon kelapa secara serentak di Tatar galuh Ciamis.

Pohon kelapa yang berlimpah itu pada awalnya dibentuk hanya untuk memenuhi kebutuhan minyak kelapa yang dipakai untuk memasak. Namun dari pengolahan minyak kelapa tersebut menghasilkan ampas yang cukup banyak. Dari sisa ampas pengolahan minyak kelapa yang sudah tidak tepakai itulah kemudian dibentuk menjadi galendo yang kita kenal kini ini. Proses pembuatannya yaitu berupa endapan dari santan pengolahan minyak kelapa tersebut.

Pada periode tahun 2000-an galendo mulai dijual secara komersil, namun hasilnya kurang memuaskan lantaran awalnya galendo kurang diminati. Ini disebabkan karana rasanya yang biasa saja dan pengemasannya juga yang tidak terlalu menarik. Namun sehabis melaksanakan beberapa penemuan dan ditambah dengan sebuah kreatifitas, maka munculah galendo yang unik yaitu dengan menambahkan varian galendo dengan aneka macam macam varian rasa.

Usaha tersebut balasannya berhasil dan menciptakan galendo khas dari Kabupaten Ciamis menjadi masakan primadona dan banyak diburu oleh para  wisatawan yang berkunjung ke Kabupaaten Ciamis untuk dijadikan sebagai oleh-oleh atau oleh-oleh khas Ciamis.


foto : kebudayaan.kemdikbud.go.id

Sekarang pengemasan galendo pun sudah dikemas dengan sangat menarik. Apabila dulu kemasannya hanya dibungkus dengan anyaman bambu (meskipun kini masih tetap ada), maka kini kemasannya ditambah dan diperbaharui yaitu dengan dikemas memakai kemasan dus, tas jinjing dan yang terbaru ialah dengan kotak kemasan plastik yang menyerupai dengan kemasan camilan anggun brownis.

Pilihan rasanya selain rasa original yaitu terdapat varian yang majemuk rasa mulai dari galendo rasa keju, rasa pisang, rasa wijen, rasa strawberry, rasa coklat sampai galendo bubuk. Harga galendo pun sangat bervariasi mulai harga Rp 3.000 sampai yang paling mahal seharga Rp 32.500, tergantung jenis dan bentuk. Hal ini tentu sangat menjajikan apabila perjuangan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Bukan mustahil masakan Galendo ini sanggup pula diekspor ke luar negeri, tentunya dengan meningkatkan mutu yang lebih baik lagi sehingga produknya sanggup diterima di pasar internasional. Untuk itu sudah semestinya pemerintah tempat Kabupaten Ciamis melirik perjuangan masakan galendo ini untuk dijadikan sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat paling tidak dengan cara memperlihatkan proteksi terhadap para produsen kecil biar usahanya sanggup bermetamorfosis besar dan tentu juga sanggup membantu dalam memperluas pangsa pasar yang menciptakan galendo sanggup dikenal masyarakat luas.

Baca Juga : Tradisi Upacara Minum Teh Orang Jepang

Sumber https://bapigif.blogspot.com/
Share This :

Related Post