
Rabu, 22 Januari 2014
Ada narkoba jenis gres yang menunjukkan 'kekutan super' namun akan juga akan menunjukkan imbas halusinasi mengerikan yang berujung pada sikap bergairah berupa kekerasan. Narkoba ini pun kini mulai menarik banyak perhatian dan diberitakan, lantaran penggunanya yang semakin meningkat dan efeknya negatifnya lebih parah dari pada narkoba jenis lain. Penggunanya akan bertingkah layaknya zombie yang beringas dan menyerang orang-orang, bertingkah menyerupai orang yang kesurupan, ataupun menjadi sangat paranoid sehingga semua seperti menjadi ancaman dimata si pengguna flakka.
Nama 'jalanan' di Florida untuk narkoba ini yakni flakka, yang merupakan turunan dari bahasa Spanyol dengan arti, wanita langsing yang cantik. Sedangkan di Amerika serpihan lain, narkoba ini juga dikenal dengan nama 'Gravel' (kerikil), lantaran memang bentuknya berupa kristal yang terlihat menyerupai batu-batuan kecil.
Bahan aktif dari flakka ini yakni a-PVP (alpha-Pyrrolidinopentiophenone) yang merupakan materi kimia sintetis. Seperti psychostimulant lain, a-PVP sanggup menjadikan hyperstimulasi, paranoid, dan halusinasi. Dan telah dilaporkan bahwa zat ini telah banyak berkontribusi atas banyaknya maut tanggapan bunuh diri ataupun overdosis.
Melihat dampak yang sangat negatif dari a-PVP, maka zat tersebut telah dilarang (banned) di beberapa negara menyerupai Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Hungaria, Irlandia, Latvia, Lithuania, Polandia, Romania, Slovenia, Sweden, Inggris, Turki, Norway, dan juga Republik Czech.
"Walaupun kecanduan, para pecandu berkata bahwa sebetulnya mereka takut dengan narkoba ini." kata James Hall, seorang epidemiologis di sentra penelitian penggunaan zat dan kelainan kesehatan yang berada di Universitas Nova Southeastern, Florida.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Dibawah ini yakni 5 Point Penting Tentang Flakka Yang Harus Kamu Tahu!
1. Apa itu flakka?
Flakka, atau yang sanggup disebut gravel (kerikil) yakni nama 'jalanan' dari zat kimia a-PVP (alpha-pyrrolidinovalerophenone). Zat kimia ini yakni cathinone sintetis, menyerupai yang selama ratusan tahun telah dipakai oleh orang-orang Somalia dan Timur Tengah sebagai stimulant ringan alami, yang mereka dapatkan dari mengunyah flora herbal berjulukan khat. Namun flakka ini yakni generasi berikutnya yang merupakan versi lebih berpengaruh dari 'bath salt'. Flakka sendiri telah dihentikan oleh Drug Enforcement Administration (DEA) pada awal tahun 2014.
2. Apa imbas dari penggunaannya?
Untuk takaran yang rendah, flakka yakni stimulant yang akan menunjukkan imbas halusinasi ringan. Seperti pada kokain dan methamphetamine, flakka akan merangsang pelepasan zat menyerupai dopamine dan norepinephrine yang menunjukkan sensai menyenangkan pada otak. Narkoba ini juga akan menghambat neuron atau sel otak untuk menyerap kembali zat tersebut, sehingga imbas dari narkoba ini mungkin akan lebih usang dari asumsi orang-orang.
3. Apa bahayanya?
Bahayanya yakni potensi besar dari penyalah gunaan narkoba ini. Dosis umum dari a-PVP yakni 0,003 ons (0,1 gram). Jika lebih dari itu walaupun hanya sedikit saja, maka akan memicu imbas yang sangat berlawanan. Bahkan overdosis ringan pun sanggup menjadikan ganggunan pada jantung, agitasi, dan gangguan kejiwaan.
Karena narkoba ini menjadikan ketergantungan, maka penggunanya mungkin akan memakai kembali narkoba ini sesudah takaran pertamanya, yang ternyata hal tersebut sanggup pribadi berujung pada terjadinya overdosis. Penggunanya menyampaikan bahwa mereka tidak sanggup berfikir, dan mengalami apa yang dikenal sebagai exited delirium syndrome, dimana tubuh mereka memanas bahkan sanggup mencapai 40,5 derajat celcius, lalu memicu mereka untuk melepaskan baju, menjadi kasar, agresif, sangat sensitif, dan mereka akan mengalami halusinasi (umumnya yakni halusinasi yang mengerikan, menyerupai dikejar oleh sesuatu). Narkoba ini juga akan memicu respon 'fight-or-flight' yang berbahan bakar adrenalin, sehingga akan menjadikan penggunanya mendapat peningkatan kekuatan yang ekstrim, menyerupai yang telah dikabarkan diberita-berita. Bahkan diharapkan hingga dengan 4 5 orang untuk mengatasi satu orang pengguna, yang sedang dalam imbas dari penggunaan flakka.
Untuk kondisi darurat, akan diharapkan obat penenang menyerupai benzodiazepine Ativan, untuk melawan imbas narkoba pada tubuh si pengguna. Jika tidak dilakukan, maka mungkin saja si pengguna akan mati.
4. Bagaimana flakka dijual?
Menurut penelitian, a-PVP sering dibeli secara online dalam jumlah yang besar dibeberapa lokasi, khususnya di Cina yang jual dengan harga 1500 dollar per kg. Kemudian narkoba ini akan dijual dengan harga 4 5 dollar per dosis. Dosisnya pun sangat sedikit sehingga si pengedar sanggup mendapat hingga 50,000 dollar, kalau mereka sudah memiliki jaringan untuk mengedarkannya. Karena harga yang terbilang murah (hanya 5 dollar), maka keluarlah istilah "$5 Insanity" untuk narkoba ini. "Kegilaan seharga 5 dollar".
5. Kenapa kita baru-baru ini sering mendengar perihal flakka?
Terbukti bahwa penyalah gunaan narkoba sangat sering terjadi ketika ini. Laporan dari lab krimial bahwa penyitaan zat a-PVP telah meningkat dari 699 sampel yang terbukti positif pada tahun 2010, menjadi 16,500 pada tahun 2013, berdasarkan informasi dari lab forensik nasional DEA. Dan berdasarkan data, sekitar 22 persen narkoba yang telah dites positif a-PVP ini tiba dari Florida selatan.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Beberapa Kasus Penggunaan Flakka Yang Ramai Di Beritakan
![]() |
Kenneth Crowder |
> Kenneth Crowder, umur 41 tahun, berlari tanpa busana di jalanan Florida, Amerika Serikat. Dan laki-laki tersebut mencoba bekerjasama tubuh dengan pohon dan mengaku pada polisi bahwa beliau yakni tuhan Thor. Kenneth juga mencoba untuk menusuk salah satu polisi.
> Pria lain berlari tanpa busana di jalanan sibuk ketika tengah hari, dan meyakini bahwa seekor anjing jenis Jerman Shepherds mengejarnya.
> Dua orang diadili secara terpisah lantaran menerobos masuk ke kantor kepolisian Fort Lauderdale. Dua laki-laki tersebut menyampaikan bahwa mereka dikejar-kejar sekelompok orang. Salah satu dari laki-laki tersebut menalami luka tusuk, ketika mencoba memanjat dan melompati pagar.
> James West, seorang tunawisma berusia 50 tahum pada Februari tertangkap video pengawas sedang menendang pintu beling kantor polisi Fort Lauderdale. Ia hasilnya memecahkan beling itu dengan batu-batu besar dan mengalami pendarahan di serpihan atas mata. West menyampaikan pada petugas bahwa beliau frustasi dan mencari pemberian dari polisi lantaran dikejar oleh 20-25 orang dan tak tahu apa sebabnya. Ia lalu mengaku telah mengkonsumsi flakka.
> Dan di Palm Beach County, pada Januari, tim SWAT harus membujuk Leroy Strothers, umur 33 tahun, semoga turun dari atap. Dia melepaskan tembakan dari atap, lantaran berpikir ia sedang diikuti oleh geng Haiti yang mengancam keluarganya. Strothers, yang lalu didakwa atas kepemilikan senjata api, mengaku ia telah merokok flakka dan tidak ingat bagaimana ia sanggup hingga di atap.
> Yang mengerikan yakni perkara Austin Harrouff (nama samaran) salah seorang mahasiswa Universitas di Florida. Austin tertuduh sebagai pembunuh sepasang orang yang sudah menikah. Korbannya yakni John Joseph Stevens (59 tahun) dan Michelle Karen Mishcon (53 tahun), yang meninggal tanggapan luka tusuk yang berasal dari pisau yang dibawa oleh Austin. Saat polisi datang, Austin tertangkap sedang memakan wajah si pria, Joseph.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Untuk teman-teman tidak perlu berfikir dua kali untuk menolak narkoba ini ataupun narkoba jenis lain, lantaran untuk penyalahgunaan narkoba walaupun satu kali saja, imbas negatif akan pribadi kau dapatkan dengan penyelasan kemudian. Terutama untuk flakka ini, yang jelas-jelas imbas negatifnya pribadi berdampak pada tubuh secara instant. Kamu tidak akan sadar dengan apa yang kau lakukan, tiba-tiba ketika kau tersadar mungkin saja kau telah melaksanakan sesuatu yang sangat amat buruk, pada diri sendiri ataupun orang lain (mungkin saja orang yang kau sayangi, teman, atau keluarga). Atau parahnya kau akan meninggal tanpa kau sadari dengan cara yang sangat amat buruk.
author: Akira Asayami
references:
wikipedia.com
lifescience.com
anehdidunia.com
cnnindonesia.com
Share This :
comment 0 Comment
more_vert