Indahnya Gerojokan Putri Palutungan Kuningan Jawa Barat

Selasa, 16 Mei 2017

Bingung liburan mau pergi kemana? Tenang saja, bagi anda yang ingin bersiap untuk pergi liburan khususnya anda yang berada disekitar Jawa Barat mungkin destinasi wisata penderasan ini sanggup jadi salah satu alternatifnya.

Ya, penderasan yang dimaksud yaitu penderasan Putri Palutungan atau orang sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan Curug Ciputri. Curug yang dalam bahasa lokal sendiri mempunyai arti sebagai air terjun.

Curug atau Air terjun Putri Palutungan merupakan salah satu destinasi wisata alam yang cukup populer di Kabupaten Kuningan. Curug ini mempunyai tinggi sekitar 20 meter yang disekitarnya terdapat area danau kecil yang berfungsi untuk menampung air yang jatuh.

Lokasinya sendiri terletak di jalur pendakian menuju gunung Ciremai tepatnya berada di desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Akses lokasi dari sentra kota Kuningan ke kawasan wisata ini pun tergolong tidak terlalu jauh, hanya berjarak sekitar 9 KM saja dan dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit perjalanan.

Baca Juga : Wisata Benteng Vredeburg Museum Penginggalan Zaman Penjajahan Belanda

Nama Putri sendiri merujuk kepada bentuk anutan penderasan yang jikalau dilihat secara seksama (dikeadaan tertentu) akan terlihat ibarat sebuah gaun seorang putri yang mempunyai warna putih. Sementara itu nama Palutungan merupakan nama dari sebuah Bumi Perkemahan (Buper) di kawasan tersebut. Palutungan sendiri merujuk kepada kata lutung yang dalam bahasa lokal sanggup diartikan sebagai monyet, dikarenakan di sekitar kawasan tersebut dulunya sering ditemukan gerombolan monyet-monyet.

Mitos di Curug Putri Palutungan

Seperti kebanyakan tempat-tempat wisata di Indonesia, Curug Putri Palutungan ini bersama-sama mempunyai beberapa kisah mitos yang beredar diantara masyarakat sekitar.

Mitos yang pertama yaitu berkenaan dengan nama kawasan ini. Selain ibarat yang sudah dijelaskan diatas sebelumnya, alasan lain kenapa curug ini disebut curug putri alasannya yaitu diceritakan pada zaman dahulu kawasan ini sering dipakai oleh mereka noni-noni belanda sebagai kawasan bermain dan mandi. Karena mereka dianggap ibarat layaknya seorang putri maka alhasil penderasan tersebut diberikan nama putri.

Selain itu kawasan ini pula sering diyakini oleh penduduk lokal sebagai kawasan mandinya para putri bidadari yang turun dari kayangan. Diceritakan bila sesudah hujan kemudian muncul pelangi diantara pepohonan dan air terjun. Maka pelangi itulah yang dipercaya oleh masyarakat sebagai jalan bidadari untuk turun ke bumi.

Mitos yang kedua yaitu wacana khasiat dari air yang mengalir di kawasan ini. Konon bagi orang yang percaya, bahwa air yang diambil di curug ini jikalau diminum sanggup mengabulkan hajat kita, ibarat sanggup menyembuhkan banyak sekali macam penyakit, wajah yang sanggup kekal muda, serta sanggup mendekatkan jodoh maupun pekerjaan. Namun mitos hanyalah sebuah mitos, kita jangan terlalu mempercayainya begitu saja ya teman-teman. Yang perlu kita lakukan hanyalah bijak dalam menyikapi adanya sebuah mitos tersebut, jangan malah menjadikannya sebagai materi perdebatan.

Wisata Alam Murah dan Terjangkau

Berada di hamparan hutan pinus yang rimbun dan berada di atas ketinggian 1.000 mdpl di kaki gunung Ciremai menciptakan suasana di kawasan ini tentunya begitu sangat menyejukan hati.

Untuk sanggup ke lokasi ini kita harus berjalan kurang lebih sekitar 100 meter dari kawasan penjualan tiket berada, dengan harus melewati beberapa anak tangga yang dibentuk menjadi punden berundak. Tiket masuk pun tergolong cukup murah, yakni kurang dari 20.000 rupiah uang yang harus dikeluarkan untuk sanggup masuk ke wahana wisata alam ini.

Selain sanggup menikmati keindahan penderasan dan suasana alam yang syahdu, di kawasan ini pula kita masih sanggup mencoba permainan ibarat wahana outbond yang sebelumnya telah di persiapkan oleh pihak pengelola.

Bagaimana, tertarik untuk mengunjunginya?
Sumber https://bapigif.blogspot.com/

Share This :