MASIGNCLEAN101

Perbedaan Antara Safe Mode Dan Clean Boot Windows

Perbedaan Antara Safe Mode Dan Clean Boot Windows
Kamis, 26 Januari 2017

Clean Boot dan Safe Mode sedikit mempunyai kemiripan, sampai-sampai mereka terdengar menyerupai secara fungsional - yang satu mengatakan anda lingkungan yang higienis untuk mem-boot Windows, dan yang lainnya mengatakan yang aman.

Kedua metode ini terpisah alasannya suatu alasan, akan tetapi keduanya membantu menuntaskan problem dengan komputer anda. Penting untuk mengetahui situasi mana yang anda hadapi dengan komputer anda sehingga sempurna untuk memakai salah satu dari kedua metode tersebut.

Dan inilah ulasan wacana perbedaan besar antara Clean Boot dan Safe Mode serta cara menjalankannya.


1. Safe Mode


Metode ini mungkin yang paling anda kenal. Safe Mode berfungsi dengan menonaktifkan hampir semua yang ada di Windows kecuali proses inti yang benar-benar untuk menjalankan Windows. Ini lebih dari Clean Boot, dimana menjalankan Windows tanpa driver GPU, driver sound card, atau software pihak ketiga. Bahkan layanan Windows bawaan menyerupai Search, Security Centre dan Windows Update tidak berfungsi.

Berlawanan dengan apa yang mungkin anda pikirkan, anda bergotong-royong sanggup menjalankan sebagian besar aktivitas dalam Safe Mode, tetapi mereka mungkin mempunyai fungsionalitas terbatas alasannya driver tertentu dinonaktifkan, menyerupai Photoshop, yang menampilkan pesan ini ketika saya mencoba membukanya dalam Safe Mode.


Safe Mode terutama dipakai untuk mengisolasi masalah, perlambatan, crash, dan sebagainya yang terus terjadi pada Windows anda.


Kapan Menggunakan Safe Mode
  • Untuk menjalankan antivirus ketika anda meragukan PC anda terinfeksi malware.
  • Untuk menilik problem hardware - jikalau PC anda masih crash dalam Mode Aman, maka itu sanggup menjadi tanda kerusakan pada hardware anda.
  • Untuk makukan System Restore jikalau PC anda sangat tidak stabil dikala melakukannya di Windows normal.


Cara Menuju Safe Mode

Ada beberapa cara untuk masuk ke Safe Mode, tetapi yang terbaik untuk mengetahui bagaimana melakukannya dari luar Windows, alasannya semua metode melakukannya dari dalam tidak banyak mempunyai kegunaan bagi anda jikalau Windows tidak benar-benar berfungsi!


Nyalakan PC anda, dan dikala boot (sebelum logo Windows muncul), tekan berulang tombol F8 pada keyboard anda. Pada layar Advanced Boot Options di Windows 7 atau Startup Settings di Windows 10 pilih opsi Safe Mode memakai tombol angka pada keyboard dan tekan Enter.

Untuk lebih lengkapnya wacana Safe Mode di banyak sekali versi Windows, silahkan klik DISINI.


2. Clean Boot

Tidak menyerupai Safe Mode, Clean Boot bukan merupakan opsi resmi Windows yang sanggup anda pilih. Clean Boot melibatkan penonaktifan secara manual semua aktivitas startup dan services pihak ketiga dikala anda mem-boot Windows. Anda mungkin ingin melaksanakan ini jikalau anda mendapat pesan error acak ketika PC anda start atau jikalau aktivitas tertentu terus mengalami crash dengan pesan error. Contoh pesan error menyerupai gambar di bawah ini.


Setelah anda melaksanakan Clean Boot dan melihat bahwa PC anda berfungsi dengan baik, anda sanggup mengaktifkan kembali aktivitas dan services satu per satu yang ingin anda mulai dengan Windows. Ketika anda mengaktifkan dan error terjadi lagi, maka anda akan tahu itu penyebab masalahnya, dan anda kemudian sanggup menangani aktivitas atau driver tertentu sesuai impian anda (biasanya dengan mengupdate, remove atau reinstall).

Kapan Menggunakan Clean Boot
  • Ketika anda mendapat error software/crash aktivitas di PC anda.


Cara Menjalankan Clean Boot

Sebelum beralih ke hal ini, atur restore point jikalau tidak terjadi kesalahan (Hampir niscaya tidak akan, tetapi baik untuk berhati-hati.)
  • Tekan Win + R, kemudian ketik msconfig ke dalam kotak Run dan tekan Enter.
  • Di jendela System Configuration, klik Selective startup kemudian hapus ceklist pada kotak Load startup items.
  • Selanjutnya, klik tab Services, beri ceklist pada kotak Hide all Microsoft services di belahan bawah, kemudian klik Disable all untuk menonaktifkan semua services startup non-Microsoft. Klik OK, kemudian Reboot PC anda.
  • Ketika anda kembali booting, anda mungkin mendapat pesan error yang memberitahu anda bahwa aktivitas tertentu tidak sanggup dimulai. Ini normal. Hal utama yang ingin anda perhatikan ialah pesan error yang anda dapatkan sebelum melaksanakan Clean Boot. Jika anda tidak mendapat pesanitu lagi, berarti itu ialah salah satu aktivitas startup anda yang menjadikan masalah, dan anda sanggup melanjutkan dengan mencoba mengidentifikasi aktivitas mana itu.
  • Jika anda ingin mengembalikan startup system anda menyerupai sebelumnya, cukup pilih Startup normal di jendela System Configuration.


Dengan uraian di atas, agar anda kini mempunyai pemahaman yang lebih baik wacana perbedaan antara Clean Boot dan Safe Mode. Keduanya melayani tujuan yang berbeda, dengan Safe Mode berfokus pada problem yang lebih parah menyerupai hardware dan virus, sementara Clean Boot yang gunakan lebih baik dalam menghilangkan konflik driver. Gunakan kedua metode tersebut dengan bijak!

Jangan lupa tinggalkan komentar anda dibawah untuk mengembangkan pengalaman wacana Clean Boot dan Safe Mode. Terimakasih dan GBU.

Sumber https://tipsorialindo.blogspot.com/
Share This :

Related Post