Selasa, 07 Maret 2017
Manfaat Hikmah Tujuan Berdoa Berdzikir kepada Allah dalam Islam yaitu sangat besar faedah dan laba yang akan didapat seorang muslim.
Hal ini lantaran dalam agama Islam dikatakan dalam sebuah hadist yang artinya :"Doa itu yaitu otak ibadah". (HR. Bukhari).
Adab Berdoa Dalam Islam Menurut Sunnah Nabi
Doa yaitu membaca, berdoa, meminta kepada Allah Ta'ala, memanggil, mengajak kepada sesuatu atau kepada seseorang, memohon pertolongan dan bantuan, beribadah dan lain sebagainya.
Berdoa merupakan salah satu bentuk ibadah, lantaran dalam doa terkandung sebuah pengukuhan dari seorang hamba yang lemah, makhluk yang tak berdaya dihadapan Yang Maha Kuasa Allah SWT.
Setiap doa akan dikabulkan oleh Allah, namun semoga cepat dikabulkan sebaiknya yang berdoa juga harus memperhatikan budbahasa atau tata krama tata cara dalam berdoa semoga segera diijabah dikabulkan Allah Ta'ala.
Dalil doa akan dikabulkan oleh Allah dan diijabah oleh Allah terdapat pada Al Qur'an yaitu QS. Al-Baqarah: 186 yang artinya :
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu wacana Aku, Maka (jawablah), bergotong-royong Aku yaitu dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, semoga mereka selalu berada dalam kebenaran."
Berikut beberapa budbahasa berdoa yang disampaikan oleh Ustadz Idral Harits menyerupai yang dilansir dari Qonitah.com dan sumber lainnya antara lain yaitu sebagai berikut :
Membuka Doa Dengan Sanjungan Atau Pujian Kepada Allah Dan Bershalawat Atas Nabi-Nya Muhammad SAW
Orang yang berdoa selayaknya bersikap lemah lembut dan sopan semoga permintaannya terkabul. Di antara perilaku lemah lembut dan sopan itu ialah menyanjung dan memuji Allah ‘azza wa jalla, serta bershalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum memulia untuk berdoa.
Bagian dari budbahasa ketika memohon dan meminta yaitu memuji Dzat yang diminta. Demikian pula ketika hendak berdoa kepada Allah. Hendaknya kita memuji Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia (Asmaul Husna).
Tiga daerah bershalawat atas Nabi ketika berdoa kepada Allah antara lain terletak di tempat-tempat berikut ini :
- Bershalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum berdoa, setelah memuji Allah subhanahu wa ta’ala.
- Bershalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal, di tengah, dan di simpulan doa.
- Bershalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal dan di simpulan doa, serta menyebut apa yang diminta di antara keduanya.
Adalah kebiasaan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam selalu berzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam keadaan bersuci, baik dengan wudhu maupun tayamum.
Dan berwudhu sebelum berdoa yaitu merupakan salah satu dari budbahasa berdoa dalam Islam.
Menghadap Kiblat Dan Mengangkat Kedua Tangan
Menghadap kiblat yaitu salah satu budbahasa berdoa. Kiblat shalat sama dengan kiblat doa. Mengangkat kedua tangan (ketika berdoa) juga termasuk budbahasa berdoa.
Mengangkat kedua tangan ketika berdoa artinya menampakkan ketundukan dan kesungguhan dalam mengharapkan manfaat atau meminta sesuatu kepada Allah T. Bahkan, berdoa sambil mengangkat kedua tangan termasuk salah satu lantaran terkabulnya doa.
Nabi shallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya : "Sesungguhnya Rabb kalian yaitu Dzat Yang Maha Pemalu lagi Maha Pemurah. Allah aib kepada hamba-Nya ketika dia mengangkat kedua tangannya ke hadapan Allah, kemudian menurunkannya kembali dalam keadaan hampa.” ( HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah ).
Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, dia menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan). (HR. Thabrani).
Husnudzon Berbaik Sangka Kepada Allah
Allah akrab dengan kita dan Allah bersama kita dengan ilmu-Nya (pengetahuan-Nya), pengawasan-Nya dan penjagaan-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan kepada kita untuk menyerahkan persoalan pengabulan doa hanya kepada Allah dan harus merasa yakin dengan terkabulnya doa yang kita minta panjatkan kepada Allah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya : "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan dikabulkannya doa." ( HR. Tirmidzi ).
Makan Dari Makanan Yang Halal Dan Memakai Pakaian Yang Halal
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bergotong-royong Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menyebutkan, "Seorang lelaki yang lusuh lagi kumal lantaran usang bepergian mengangkat tangan ke langit tinggi-tinggi dan berdoa, 'Ya Rabbi, ya Rabbi' sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimanakah doanya sanggup terkabulkan?" (HR. Muslim).
Untuk itulah kita yang selalu berharap doa-doa kita selalu didengar dan diijabah serta dikabulkan oleh Allah maka syarat semoga doa dikabulkan antara lain yaitu dengan menjaga diri dari makanan, minuman, pakaian haram serta menjauhi perbuatan yang tidak disukai Allah.
Doa Dengan Suara Lirih dan Tidak Dikeraskan
Dasar dalil berdoa dengan bunyi yang tidak keras yaitu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya : "Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (QS. Al-Isra: 110).
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman, yang artinya : "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan bunyi yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A’raf: 55).
Khusyu, Merendahkan Hati, dan Penuh Harap Dalam Berdoa
"Sesungguhnya mereka yaitu orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka yaitu orang-orang yang khusyu’ kepada Kami." (QS. Al-Anbiya’: 90).
Memantapkan Hati Dalam Berdoa dan Berkeyakinan Untuk Dikabulkan Doanya
"Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya Allah, ampunilah saya bila Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, bila Engkau mau’. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, lantaran tidak ada yang memaksa Allah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kalian berdoa, hendaknya dia mantapkan keinginannya. Karena Allah tidak keberatan dan kesulitan untuk mewujudkan sesuatu." (HR. Ibn Hibban ).
Di antara bentuk yakin ketika berdoa yaitu hatinya sadar bahwa dia sedang meminta sesuatu kepada Allah SWT.
Berdoa Pada Waktu-Waktu Mustajabah Doa Untuk Dikabulkan
Ada beberapa waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa semoga doa kita dikabulkan dan juga waktu dan keadaan utama untuk berdoa sehingga doa cepat untuk dikabulkan antara lain yaitu sebagai berikut :
- Setiap sepertiga malam terakhir.
- Saat sujud. Rasulullah saw. bersabda: "Dan adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, pasti akan diijabahi doa kalian."
- ketika adzan. Rasulullah saw. bersabda: "Ketika seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan doa diistijabah."
- Antara adzan dan iqamat. Rasulullah saw. bersabda: "Doa antara adzan dan iqamat mustajab, maka berdoalah."
- Ketika musafir Bepergian. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, "Ada tiga doa mustajabah yang tidak diragukan lagi padanya, (yakni) doa orang yang dizhalimi, doa orang yang musafir dan doa orang renta untuk kebaikan anaknya.(HR Abu Daud, At-Tirmidzi dan lbnu Majah) .
- Suatu dikala pada hari Jum’at. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian dia bersabda, "Padanya ada suatu dikala yang tidaklah seorang hamba muslim bangun menegakkan shalat dia berdoa kepada Allah Ta’ala meminta sesuatu kecuali Allah akan memberikannya padanya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengisyaratkan (waktu tersebut) dengan tangannya yang memperlihatkan waktunya sedikit.”
Penyebab Alasan Mengapa Doa Tidak Dikabulkan
Ada beberapa penyebab alasan doa-doa kita tidak segera dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Berikut ini beberapa alasan serta juga yang menyebabkan doa kita tidak terkabul menyerupai yang dikutip dari laman facebook Ustadz Muhammad Arifin Ilham ketika menjawab pertanyaan jamaahnya antara lain yaitu sebagai berikut :
- Tugas kita sebagai hamba-Nya berdoa, hak prerogratif Allah untuk mengijabahnya.
- Allah ingin kita selalu berdoa pada-Nya, boleh jadi kalau dikabulkan kita tidak berdoa lagi.
- Tidak dikabulkan lantaran kalau dikabulkan membawa fitnah untuk kita, tidak jadi kaya, boleh jadi setelah kaya jadi sombong.
- InshaaAllah dikabulkan hanya waktu kemudian.
- Allah hanya kabulkan di alam abadi saja, jadi doa sebagai tabungan akhirat.
- Allah kabulkan dalam bentuk lain, Allah tahu baik buruknya untuk kita.
- Kalau tidak juga tetaplah baik sangka, dan saatnya untuk muhasabah diri, mungkin hidup kita dari rizki tidak halal, mungkin ibadah kita masih diiringi maksiat, atau masih sering menyakiti orang lain atau aurat kita masih belum terjaga.
Arti makna doa sanggup diartikan sebagai satu permohonan dan kebanggaan dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah kedudukannya pada Rabb Yang Mahatinggi.
Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah sanggup dikatakan orang yang takabur (sombong) lantaran tidak menempatkan Allah sebagai penentu segalanya (QS al-Mu’min [40]: 60).
Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT sangat marah kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya," (HR Ibnu Majah).
Ayat Al Alquran telah mengisyaratkan bahwa doa merupakan ibadah. Dan inilah yang dinamakan dengan Nilai Eksistensi Sebuah Doa Karenanya, Allah perintahkan insan untuk berdoa kepada-Nya dan menyebutkan orang-orang yang tidak beribadah (berdoa) yaitu orang-orang yang menyombongkan diri di hadapan Allah.
Alangkah buruknya kesombongan insan di hadapan Allah SWT lantaran memalingkan diri dari meminta kepada-Nya. Padahal, kesombongan itu hanya milik Allah, embel-embel Allah, dan kebesaran Allah. Bagaimana mungkin seorang hamba yang lemah dan hina menyombongkan diri di hadapan Allah dengan tidak mau berdoa. Sumber http://hamizann.blogspot.com/
Share This :
comment 0 Comment
more_vert