Sabtu, 12 Maret 2016
Bagi yang belum paham, BIOS (Basic Input Output System) ialah sebuah firmware yang disimpan di dalam chip tertentu yang terletak pada motherboard. Fungsinya ialah mengontrol sistem input dan output, bahkan lebih dari itu. BIOS ini lebih pengting ketimbang OS. Latop atau komputer tetap sanggup berjalan tanpa OS. Namun tanpa BIOS, OS yang sudah terpasang pun tidak akan sanggup di load.
Akira memberi selamat untuk kau yang repot-repot mencari cara untuk mengakses sistem BIOS. Karena ini salah satu bukti kau bukanlah seorang pengguna biasa, yang hanya ingin menggunakan suatu alat tanpa ingin tahu cara memperbaiki kerusakannya hhehehe..
Cara 1 (laptop kondisi hidup)
- Jika laptop dalam kondisi menyala, lakukan restart.
- Saat kau klik tombol restart, eksklusif tekan F2 (jangan dilepas sebelum laptop mati dan kembali hidup).
- Saat laptop kembali hidup, kau akan masuk ke sistem BIOS. Sekarang kau sanggup melepas tombol F2.
Cara 2 (laptop kondisi mati)
- Jika laptop dalam kondisi mati, tekan dan tahan tombol F2.
- Tekan tombol power untuk menyalakan laptop. Saat laptop hidup, kau akan eksklusif masuk ke sistem BIOS.
- Sekarang kau sanggup melepas tombol F2.
Cara 3 (windows 8)
1. Klik Setting.
2. Klik Change PC settings.
3. Klik General.
4. Cari Advanded starup, lalu klik Restart now.
5. Setelah laptop kembali hidup, pilih opsi Troubleshoot.
6. Pilih Advanced options.
7. Pilih UEFI Firmware Settings.
8. Klik Restart. Kamu akan masuk BIOS ketika laptop kembali hidup.
Jika kau berniat untuk menginstall ulang OS, lalu mengakses BIOS hanya untuk merubah urutan boot device (boot order), bergotong-royong kau tidak perlu repot untuk melakukannya. Kamu sanggup menentukan device mana yang ingin kau boot terlebih dahulu (yang berisi installer OS) dengan cara menekan tombol Esc sebelum laptop hidup atau ketika kau me-restart laptop.
Perhatian! Pengaturan BIOS termasuk sensitif. Makara jangan coba merubah sesuatu yang tidak kau paham. Misalnya saja pengaturan temperatur atau overclock (jika ada). Jika kau nekat mengutak-atik tanpa tahu fungsi atau efeknya, kemungkinan kerusakan akan berdampak eksklusif pada hardware. Biaya reparasi untuk kerusakan hardware relatif mahal. Hati-hati.
author: Akira Asayami
reference: www.asus.com
Share This :
comment 0 Comment
more_vert