Perbedaan Fakta Dan Opini Dalam Berita

Kamis, 03 Januari 2019

Wartawan tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi. Demikian disebutkan dalam Kode Etik Jurnalistik pasal 3.

Fakta berasal dari bahasa Latin, yaitu factus, artinya hal atau insiden yang benar-benar ada atau terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya. 

Informasi yang didengar sanggup disebut fakta apabila informasi itu merupakan insiden yang berupa kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi

Fakta yaitu hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi, dan memenuhi unsur isu 5W1H:

1. What - Apa yang terjadi.
2. Who - Siapa yang terlibat.
3. When - Kapan kejadiannya, waktu.
4. Where - Di mana insiden itu terjadi, tempat.
5. Why - Kenapa bisa terjadi, latar belakang
6. How - Bagaimana kejadiannya, proses, detail, suasana.

Fakta diungkapkan dengan kata-kata yang seobjektif mungkin. Dalam fakta biasanya terdapat benda, orang, waktu, tempat, peristiwa, jumlah, dan sanggup menjawab pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, di mana, atau berapa.

Dunia jurnalistik dikenal tiga jenis fakta:

1. Fakta Pertama: wartawan pribadi menyaksikan peristiwa, berada di daerah kejadian.
2. Fakta Kedua: wartawan ada di TKP, tetapi tidak utuh, sehingga ia meminta keterangan kepada pihak lain yang menyaksikannya.
3. Fakta Ketiga: wartawan tidak berada di daerah insiden dan meminta keterangan pihak lain yang juga tidak berada di daerah kejadian, tetapi dianggap punya keahlian berkaitan dengan insiden yang akan diliput dan diberitakannya.

Pengertian Opini

Opini yaitu pendapat, pemikiran, pendirian.

Dalam konteks jurnalistik, opini diartikan sebagai evaluasi subjektif jurnalis atau orang lain terhadap suatu peristiwa.

Wartawan harus berhati-hati dalam menulis isu dan harus bisa menahan diri untuk tidak menuliskan opini dalam beritanya, kecuali dalam isu olahraga dengan tetap menghindari "penghakiman".

Ciri–ciri kalimat atau pernyataan yang berisi pendapat biasanya memakai kata-kata mungkin, tampaknya, bisa jadi, sangat, tidak mungkin, sebaiknya.

Contoh Fakta & Opini

• Fakta: Hakim menjatuhkan vonis lima tahun penjara.
• Opini: Hakim menjatuhkan vonis terlalu ringan yaitu hanya lima tahun penjara.

Contoh Fakta & Opini dalam Berita:

• Fakta: Kedua kandidat sanggup menjawab pertanyaan.
• Opini: Kedua kandidat sanggup menjawab pertanyaan dengan baik.

Perbedaan Fakta dan Opini

Berikut ini pengertian dan perbedaan fakta dan opini berdasarkan BBC.

Apa itu fakta?

Fakta yaitu sesuatu yang sanggup diperiksa dan didukung dengan bukti, contohnya Lionel Messi

terpilih sebagai pemain terbaik dunia tahun ini (FIFA World Footballer of The Year). Kita sanggup menyelidiki detail ini dengan melihat halaman resmi FIFA

Fakta sering dipakai bersamaan dengan penelitian dan studi. Sensus (survei terhadap

populasi biasanya dilakukan oleh departemen pemerintah) yaitu pola yang baik. Fakta-fakta ini sanggup didukung oleh informasi yang dikumpulkan dalam sensus.

Misalnya, berdasarkan Statistik Nasional Pemerintah Inggris tahun 2004, sekitar satu dari lima orang di Inggris berusia di bawah 16 tahun.

Apa itu opini?

Pendapat didasarkan pada keyakinan atau pandangan. Opini tidak berdasarkan bukti yang bisa diperiksa. 

Misalnya, Wayne Rooney yaitu pemain sepakbola terbaik di Liga Primer Inggris. Beberapa orang mungkin berpikir, ada pemain lain di Liga Premier Inggris yang lebih baik dari Rooney.

Opini sanggup ditemukan dalam banyak jenis tulisan, menyerupai surat pembaca (letter to editor) di surat kabar. 

Pembaca sanggup menciptakan goresan pena opini, contohnya "Lisensi pub 24 jam akan merusak komunitas kita."

Pembaca sanggup menulis dan tidak setuju, contohnya “Lisensi 24 jam akan menghentikan sikap yobbish jam tutup mengejutkan. "

Memadukan fakta dan opini

Penulis sering mencampur fakta dan opini. Tidak selalu gampang untuk menyampaikan apakah sesuatu itu berdasarkan fakta yang sanggup diperiksa atau sudut pandang tertentu seseorang.  Hanya alasannya yaitu seseorang menyampaikan sesuatu itu benar, tidak berarti yaitu benar.

Kapan Wartawan Boleh Beropini?

Sejatinya, kiprah wartawan hanya melaporkan peristiwa, mengabarkan kejadian, mencakup unsur 5W1H. Untuk beropini, wartawan bisa menulis jenis goresan pena jurnalistik lain yang disebut artikel opini.

Demikian ulasan ringkas tentang Perbedaan Fakta dan Opini dalam Berita. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Sumber https://www.romelteamedia.com/

Share This :