
Rabu, 18 Juni 2014
Komisaris Besar Muhammad Iqbal Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya menjelaskan, kecelakaan antara KRL dan Metromini tersebut terjadi pada sekitar pukul 08.30 WIB.
Ketika kejadian kecelakaan final hidup tersebut terjadi, sebuah kereta rel listrik hendak melintas di pelintasan kereta api Tubagus Angke. posisi pintu pelintasan kereta sedang pada keadaan tertutup, namun pada keadaanya tidak semua pecahan jalan yang tertutup pintu. Mobil Metromini bisa menerobos pada celah palang pintu pelintasa yang tidak tertutup rapat tersebut.
![]() |
Kondisi Kereta Rel Listrik Tabrak Metromini, metromini terlihat hancur sesudah kejadian terjadi |
![]() |
Foto ditempat kejadian Kereta Rel Listrik Tabrak Metromini, jakarta |
Iqbal sebagai saksi di kawasan kejadian masalah menuturkan "Palang pintu kereta tidak full, hanya tiga perempat menutup jalan sehingga bus metromini menerobos palang pintu tersebut".
Iqbal kembali menjelaskan bahwa "kereta api sudah berada di jembatan sekitar 50 meter dari palang pintu kereta. Saksi sempat berteriak, tetapi sopir metromini tidak menghiraukan. Saksi pribadi melihat metromini tersebut tertabrak pada pecahan samping sebelah kanan".
Saksi lainya menjelaskan, "tabrakan itu mengakibatkan suara keras. Pedagang akrab pintu pelintasan kereta itu juga menyaksikan bahwa pintu pelintasan sudah menutup dikala metromini menyerobot jalan" Akhlani (57).
Dampak dari kejadian final hidup tersebut, 24 penumpang metromini menjadi korban. beberapa penumpang dilaporkan luka-luka, sementara 18 orang meninggal dunia. Para korban dilarikan ke beberapa rumah sakit.
Share This :
comment 0 Comment
more_vert