
Selasa, 22 April 2014
Sudah kita ketahui bersama bahwa Ramadhan merupakan salah satu nama bulan yang terdapat di dalam perhitungan kalender islam yaitu tahun Hijriah. Bulan Ramadhan sendiri merupakan bulan kesembilan di dalam perhitungan tahun tersebut, tepatnya berada diantara bulan syaban dan bulan syawal.
Pada bulan tersebut merupakan bulan yang sangat Istimewa bagi umat islam diseluruh dunia. Ya alasannya yakni pada bulan itu terdapat apa yang dikenal dengan istilah Puasa Ramadhan yaitu sebuah ritual ibadah yang biasa dilakukan oleh umat islam untuk menahan diri dari aktifitas makan, minum dan menahan hawa nafsu selama satu bulan penuh dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari yang ditandai dengan berkumandangnya bunyi adzan maghrib.
Tidak kurang dari sekitar 1,7 miliar penduduk muslim atau hampir sekitar seperempat dari jumlah penduduk di dunia merayakan bulan yang suci tersebut di setiap tahunnya.
Durasi Waktu Berbuka Puasa yang Berbeda
Tentu aneka macam hal-hal menarik yang hanya sanggup kita temukan selama bulan ramadhan, menyerupai contohnya sholat tarawih, ngabuburit, buka bersama, dan tentu rasa kebersamaan dan rasa tolong menolong yang semakin kuat antar sesama umat insan selama bulan tersebut.
Namun Salah satu hal menarik lainnya yang selalu terjadi disaat bulan ramadhan tiba yaitu wacana adanya perbedaan durasi waktu puasa. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa waktu yang diperlukan setiap wilayah atau negara dalam menunggu waktu berbuka tidaklah sama. Hal ini tidak terlepas dari adanya posisi letak geografis wilayah setiap negara yang berbeda. Adapun penyebab utamanya yaitu akhir dari adanya pembagian garis lintang bumi yang mana dari pembagian garis lintang itu akan mengakibatkan perbedaan lamanya waktu matahari bersinar disuatu negara. Jadi hal itulah yang menciptakan setiap wilayah akan mempunyai durasi atau lamanya waktu berpuasa yang berbeda.
Berdasarkan pembagian garis lintang tersebut maka kita sanggup mengetahui negara-negara mana saja yang biasanya mengalami waktu puasa paling singkat dan wilayah negara mana saja yang mempunyai waktu puasa paling lama.
Adapun negara-negara yang mempunyai catatan waktu puasa terpanjang di seluruh dunia biasanya terjadi di negara yang berada di wilayah kutub kepingan utara bumi menyerupai contohnya negara Rusia, Swedia dan Denmark dimana di ketiga negara tersebut sanggup menghabiskan durasi waktu berpuasa lebih dari 19 jam.
Sebaliknya waktu puasa terpendek biasa terjadi di negara yang berada di wilayah kutub kepingan selatan bumi menyerupai contohnya di negara Argentina dan Australia di mana waktu puasa negara tersebut rata-rata berkisar antara 10 hingga 11 jam saja.
Lalu Bagaimana dengan durasi waktu puasa di Indonesia?
Karena Indonesia termasuk kepingan dari negara tropis yang dilewati oleh garis khatulistiwa atau garis lintang 0 derajat, hal itu menciptakan matahari di wilayah indonesia hampir dipastikan selalu bersinar sepanjang tahun yang menciptakan durasi hari pun cenderung imbang antara waktu siang dan waktu malam, dan otomatis menciptakan durasi waktu berpuasa rata-rata di indonesia pun hanya berkisar sekitar 12-13 jam saja dari mulai fajar hingga matahari terbenam.
Baca Juga : Agama yang dianut oleh Orang Jepang
Namun tahukah anda bahwa panjang durasi waktu puasa tersebut juga tidaklah berlaku sama setiap tahunnya. Penyebab durasi waktu puasa sanggup berubah alasannya yakni pada bulan mulia ramadhan jatuh tidak selalu sama dengan bulan-bulan yang ada dalam perhitungan kalender masehi. Lalu apa hubungannya?
Jawabannya yakni alasannya yakni dalam perhitungan tahun masehi di dalam setiap periode bulannya selalu bekerjasama atau besar lengan berkuasa pada pergerakan musim. Makara singkatnya bila puasa terjadi pada ketika animo cuek maka biasanya durasi waktu puasa akan cenderung lebih pendek, dan hal itu berlaku juga sebaliknya bila puasa jatuh pada ketika animo panas hal itu akan menciptakan durasi atau lamanya waktu berpuasa akan menjadi semakin panjang dari hanya berbeda beberapa menit saja hingga sanggup berbeda beberapa jam tergantung wilayahnya.
Kenapa Puasa Bulan Ramadhan Waktunya sanggup Berubah Setiap Tahun?
Puasa ramadhan sanggup dikatakan hampir selalu berubah setiap tahun bila dibandingkan dengan periode kalender masehi, hal itu terjadi karena adanya perbedaan selisih waktu diantara tahun Hijriah dengan tahun Masehi. Dasar penyebabnya karena perhitungan kedua tahun tersebut mempunyai metode yang berbeda. Jika kalender Tahun Hijriah mempunyai perhitungan menurut sistem lunar yaitu perputaran bulan terhadap bumi, maka kalender tahun masehi mempunyai perhitungan menurut sistem solar yaitu perputaran bumi terhadap matahari.
Pada perhitungan tahun lunar awal bulan yakni tanggal 1 di dalam setiap kalender Hijriah akan ditandai ketika bulan gres muncul dan diakhiri dengan kemunculan bulan gres berikutnya. Dari metode perhitungan tersebut rata-rata hari yang dihasilkan yaitu berkisar antara 29 hingga 30 hari, tentu hal itu berbeda dengan perhitungan sistem solar yang menghasilkan hari di setiap bulannya berkisar antara 30 hingga 31 hari.
Itulah kemudian yang mengakibatkan kenapa waktu puasa pada bulan Ramadhan selalu mengalami perubahan setiap tahun, itu alasannya yakni tahun hijriah mempunyai perhitungan waktu yang lebih cepat atau tepatnya maju sekitar 10 hingga 11 hari setiap tahunnya bila dibandingkan dengan tahun Masehi.
Dan hal itu tentu tidak hanya berlaku untuk bulan Ramadhan saja tetapi juga berlaku untuk bulan-bulan lainnya yang ada dalam perhitungan kalender tahun Hijriah.
Adapun metode yang dipakai untuk memilih bulan ramadhan umumnya ada dua yaitu pertama dengan menurut melihat pribadi posisi bulan gres di wilayah suatu negara tertentu yang dikenal dengan istilah rukyah (rukyat). Kedua merupakan metode yang dilakukan dengan cara perhitungan menurut ilmu matematis dan astronomis untuk memilih bulan gres yang dikenal dengan istilah Hisab.
Baca Juga : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pandangan Islam
Oleh alasannya yakni itu tanggal spesifik dimulainya bulan ramadhan pun biasanya akan berbeda di setiap negara, alasannya yakni adanya perbedaan cara penentuan bulan gres tersebut.
Namun saya berharap meskipun selalu terdapat perbedaan baik itu perbedaan di dalam perhitungan waktu untuk memilih puasa ramadhan maupun idul fitri, sudah seharusnya kita tetap sanggup menjaga ukhuwah persaudaraan diantara kita semua adapun salah satu caranya yaitu dengan tetap menjaga tali silaturahmi dan juga salin menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi tanpa harus mempersalahkan keyakinan orang lain. Hingga pada hasilnya biar dengan hadirnya bulan mulia sanggup selalu menciptakan kita menjadi insan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Sumber https://bapigif.blogspot.com/
Share This :
comment 0 Comment
more_vert