MASIGNCLEAN101

Inemuri Kebiasaan Tidur Tidak Lazim Orang Jepang

Inemuri Kebiasaan Tidur Tidak Lazim Orang Jepang
Minggu, 25 Agustus 2013

Sudah menjadi hal yang lazim bila Jepang dikenal sebagai negara maju yang mempunyai budaya etos kerja yang sangat tinggi. Para pegawai disana lazimnya mempunyai jam kerja yang sangat panjang, ialah sanggup mencapai waktu 12 jam dalam satu hari.

Meskipun demikian, hal itu sesungguhnya bukan semata-mata sebab di Jepang mempunyai jam kerja (normal) yang memang panjang melainkan sebab kebanyakan dari orang Jepang lebih menentukan untuk mengambil waktu lembur, dan bahkan di beberapa perusahaan di Jepang mungkin mewajibkannya.

Panjangnya jam kerja tersebut otomatis menciptakan mereka mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk beristirahat. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan suatu kebiasaan yang sangat tidak lazim di Jepang yang biasa dikenal dengan istilah inemuri.

Inemuri (居眠り) secara harfiah mempunyai arti sebagai kegiatan "tidur ketika hadir" (bekerja). Awalnya kebiasaan tidur ini biasanya dilakukan oleh orang-orang Jepang disaat waktu jeda bekerja mereka.

Baik pria maupun wanita keduanya sanggup melakukan inemuri, akan tetapi wanita cenderung lebih dikritik ketika melaksanakan hal itu, terutama bila wanita yang sedang tidur tersebut dalam posisi yang dianggap tidak pantas, sebab hal itu tentu akan dianggap kurang baik.

Baca Juga : Agama yang dianut oleh Orang Jepang

Seiring berkembangnya zaman tidak hanya di daerah kerja saja, kebiasaan inemuri ini terkadang lazim dilakukan juga di tempat-tempat umum lain ibarat contohnya di kereta, taman, bahkan di trotoar pinggir jalan yang tentu dianggap sebagian orang sangat berbahaya.

Namun sebab kondisi jepang yang sanggup dikatakan sangat kondusif menciptakan mereka tak sungkan untuk melaksanakan hal itu di daerah terbuka. Mereka juga menganggap kebiasaan inemuri ini lebih baik dibandingkan bila mereka harus memaksakan pulang ke rumah dalam keadaan lelah sehabis seharian bekerja, apalagi di jepang terdapat budaya yang mengharuskan mereka minum-minum bersama sehabis pulang dari kantor yang terkadang hal itu menciptakan mereka menjadi mabuk.

Sebagai suatu kebiasaan hal itu pun sudah dianggap masuk akal bagi masyarakat jepang, hal itu tidak terlepas dari adanya anggapan bahwa ketika seseorang melakukan inemuri artinya orang tersebut dianggap telah menuntaskan kiprah dan sudah bekerja dengan sangat keras. Oleh sebab itu, jika inemuri ini dilakukan di daerah yang terbuka sekalipun ibarat di trotoar jalan mereka orang-orang yang melewat umumnya tidak akan membangunkannya bahkan akan cenderung untuk membiarkan saja.



Latar Belakang Budaya Inemuri

Kebiasaan tidur ini sesungguhnya sudah ada di Jepang pada masa usang di dalam peradaban negara mereka yakni lebih dari seribu tahun yang lalu, namun budaya ini gres semakin populer sehabis kekalahan Jepang di masa perang dunia.

Pada ketika itu jepang yang menjadi salah satu pihak yang kalah dalam perang berusaha untuk memperbaiki ekonominya dan salah satu cara yang sanggup dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi negara ialah dengan bekerja keras setiap hari tentu semoga sanggup menyusul ketertinggalan dari negara lain.

Akibatnya sebab budaya kerja keras itu orang-orang jepang kemudian mulai suka untuk mengambil waktu lembur dan cenderung mengabaikan untuk mengambil cuti liburan. Hal itu tentu besar lengan berkuasa terhadap waktu istirahat mereka yang sangat sedikit. Bahkan pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh pemerintah jepang pada tahun 2015 menyebutkan bahwa 39,5 persen orang remaja di jepang mempunyai waktu tidur yang kurang dari 5 jam sehari, hal itulah yang kemudian menjadi faktor yang mengakibatkan semakin banyaknya orang yang melaksanakan kebiasaan inemuri ini di jepang. 

Meskipun terkesan tidur secara sembarangan dan tanpa ada hukum yang jelas, inemuri sesungguhnya mempunyai hukum meski hal itu tidaklah dibentuk secara formal.

Jika anda pergi ke jepang dan ingin mencoba inemuri, sebaiknya perhatikan hal-hal kecil berikut namun sangat besar lengan berkuasa ibarat contohnya saja ketika kita ingin tidur di dalam kereta jangan pernah sekali-kali untuk bersandar di pundak orang yang berada di sebelah kecuali bila kita pergi bersama teman.

Baca Juga : Tradisi Upacara Minum Teh Orang Jepang

Usahakan cukup gunakan tas saja sebagai ganjalan dan bila tidak memungkinkan sebaiknya cukup dengan menundukkan kepala menghadap kebawah semoga wajah tidak terlihat oleh orang lain.

Lalu bila menentukan tidur di dingklik taman kita sebisa mungkin jangan menghabiskan banyak ruang di dingklik tersebut, dan terkahir jangan pula mendengkur ketika tertidur. Intinya hal itu tentu bertujuan tidak lain semoga orang yang melaksanakan inemuri tidak mengganggu acara orang lain yang berada disekitarnya.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba?

Sumber https://bapigif.blogspot.com/
Share This :

Related Post