MASIGNCLEAN101

Menilik Pro Kontra Gerakan Anti Vaksin

Menilik Pro Kontra Gerakan Anti Vaksin
Rabu, 22 September 2010

MENILIK PRO KONTRA GERAKAN ANTI VAKSIN

ramashok.id-Dari banyaknya manfaat vaksin, ada orang-orang yang percaya bahwa vaksin tidak diperlukan. Faktanya, gerakan ini sudah ada semenjak simpulan tahun 1800 sampai sekarang. Gerakan ini tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga di negara lain menyerupai Amerika Serikat, Romania, Polandia, Inggris dan masih banyak lagi. Alasan yang paling sering dikemukakan mereka yang anti vaksin yaitu materi yang ada di dalam vaksin akan memicu penyakit menyerupai autisme, ADHD, cacat fisik dan sebagainya (ini tidak benar).

Alasan lain yaitu kekhawatiran materi dalam vaksin mengandung bahan-bahan yang haram. Alasan lain yaitu konspirasi dunia kesehatan yang mengakibatkan vaksin sebagai magnet uang dan pemusnahan insan dengan cara 'pelan-pelan'.

Di Indonesia, gerakan anti vaksin makin mencuat sehabis ada beberapa artis yang melaksanakan gerakan anti vaksin pada belum dewasa mereka sebut saja Ukhti Oki Setiana Dewi yang dua anaknya harus dirawat di rumah sakit lantaran terkena cacar. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, alasannya banyak artis dari negara lain yang menjadi pelopor anti vaksin menyerupai Jenny McCarthy, Alicia Silverstone, Jim Carrey bahkan Donald Trump sebelum beliau menjadi Presiden Amerika Serikat.

Gerakan ini mau tidak mau menciptakan pusing para dokter di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kita tahu bahwa dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), pendiri Rumah Vaksinasi menjadi salah satu yang paling gigih memperjuangkan supaya belum dewasa Indonesia mendapat vaksin lengkap. Hal ini bukan tanpa alasan, alasannya belum dewasa yang tidak diberi vaksin justru membahayakan kesehatan belum dewasa lain.

Pada tahun 2012, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat menemukan bahwa angka cakupan vaksinasi di provinsi tersebut merosot dari 95% menjadi 35%. Pada tahun yang sama, gerakan anti vaksin memang sedang gencar-gencarnya diberikan oleh tokoh-tokoh agama. Berbagai upaya dilakukan supaya masyarakat kembali mau melaksanakan vaksinasi, terutama untuk anak-anak.Hal yang paling dikhawatirkan muncul, pada tahun 2014 di Padang, ditemukan 902 kasus difteri. 

Penyakit yang seharusnya sudah langka dan sanggup dicegah oleh vaksinasi ini muncul kembali. Mewabahnya difteri menciptakan Walikota Padang, Mahyeldi, memasukkannya dalam kategori Kejadian Luar Biasa. Rumah sakit harus menyediakan ruang-ruang isolasi bagi pasien difteri lantaran penyakit ini sangat gampang menular melalui udara dan barang-barang yang digunakan penderita. Penyakit ini sungguh menyakitkan kalau diderita orang dewasa, apalagi anak-anak.

Yang perlu kita ingat, hari ini Bio Farma sebagai BUMN yang bergerak dibidang produksi obat telah menjadi salah satu perusahaan vaksin terkemuka di dunia. Pendapatan tahun 2017 tumbuh sekitar 14 persen dibanding tahun 2016 sebesar Rp2,7 triliun. Pertumbuhan pendapatan didorong tingginya usul pasar terhadap vaksin yang dalam lima tahun terakhir terus berada pada level tinggi sekitar 3 miliar takaran per tahun.

Saat ini Bio Farma memproduksi 14 jenis vaksin. Sebanyak 12 di antaranya telah memenuhi standar yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan pengukuhan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antara lain yaitu vaksin polio, campak, hepatitis B, BCG, vertusis, difteri, tetanus, influenza B, dan dua jenis vaksin lainnya tidak didaftarkan ke WHO lantaran digunakan untuk di dalam negeri.Selain vaksin, Bio Farma juga memproduksi empat jenis serum.

Dengan produksi 14 jenis vaksin dan empat serum tersebut, maka Bio Farma menjadi salah satu perusahaan vaksin terbesar di dunia. Saat ini lebih dari 142 negara telah memakai produk Bio Farma terutama negara-negara berkembang. Sebanyak 49 negara di antaranya yaitu negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

- Jika hari ini ada yang menolak Vaksin dengan argumentasi menyatakan vaksin mengandung babi. Faktanya vaksin tidak mengandung babi dan Produksi Bio Farma juga mendapat sertifikat halal dan beredar di 49 negara anggota OKI.

- Jika ada yang menyampaikan bahwa Vaksin yaitu konspirasi Yahudi atau Amerika. Faktanya bahwa Vaksin yang di pakai untuk memenuhi kebutuhan vaksin nasional yang mencakup sekitar 5 juta bayi per tahun, sekitar 12 juta anak usia sekolah dan 23 juta perempuan usia subur, yaitu vaksin produksi dalam negeri.

- Dalam kaidah Fiqh, melihat kasus wabah Difteri ini, maka Vaksinasi hukumnya wajib. Karena mereka yang tidak divaksinasi justru membahayakan kesehatan orang lain. Bahkan kesehatan orang yang sudah divaksinasi juga terancam apabila secara umum dikuasai orang di sekelilingnya tidak divaksinasi.

َْ ََّ ََُّ ُ ََْ ََّ ََّ ُ ََْ
(Barangsiapa membahayakan orang lain, maka Allh akan membalas ancaman kepadanya dan barangsiapa menyusahkan atau menyulitkan orang lain, maka Allh akan menyulitkannya.”)

- Faktanya sebagian mitos disebarkan oleh kelompok-kelompok antivaksin lewat kampanye hitam. Yang belakangan diketahui pihak-pihak tersebut justru menyediakan pengobatan alternatif.
- Ada pemikiran MUI Nomor 4 Tahun 2016 wacana imunisasi yang mewajibkan Imunisasi dilakukan kalau berdampak ancaman bagi kesehatan apabila tidak dilakukan Imunisasi.


*disarikan dari status pegiat media sosial*
sourche: 
https://www.facebook.com/anca.ursitadinata/posts/153588325364458

MENILIK PRO KONTRA GERAKAN ANTI VAKSIN

Share this

Share This :

Related Post